Download contoh proposal fakultas pertanian pdf dan word
Refli Junaidi. Latar Belakang Tujuan Penelitian Tanaman Cabai Syarat Tumbuh Trichoderma sp Kompos Leguminosa Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Rancangan Penelitian Pelaksanaan Penelitian Lampiran Halaman. Jadwal rencana kegiatan penelitian Perhitungan perlakuan dosis kompos leguminosa Cara pembuatan kompos leguminosa Cara pembuatan pestisida nabati Latar Belakang. Cabai Capsicum annuum L merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia dan dibutuhkan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat, sehingga volume peredarannya di pasaran sangat besar.
Produktivitas cabai di Riau ini masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi yang ada di Indonesia pada umumnya seperti Sumatera Barat yang mencapai Selain itu, rendahnya produktivitas cabai di Riau juga disebabkan penggunaan pupuk anorganik Urea, TSP, KCL secara terus menerus yang tidak di imbangi dengan pupuk organik, sehingga dapat merusak tanah Suseno, Pupuk anorganik sangat sedikit ataupun hampir tidak mengandung unsur hara mikro, oleh sebab itu perlu di imbangi dengan penggunaan pupuk organik atau kompos yang banyak mengandung hara mikro terutama kompos yang berasal dari daun-daunan seperti kompos leguminosa Pracaya, Kompos leguminosa ialah kompos yang paling praktis yang dapat digunakan oleh petani cabai, karna bahan dasar kompos ini mudah didapatkan serta tidak banyak mengeluarkan biaya, sehingga kompos leguminosa dapat menjadi salah satu sumber hara organik alternatif yang dapat digunakan oleh petani cabai secara langsung Krishnawati, Kompos Leguminosa adalah peruraian bahan organik dari tanaman leguminosa oleh jasad renik mikrobia yang dalam penelitian ini menggunakan Bio-Aktivator Trichoderma sp.
Pemberian kompos leguminosa ini tidak hanya memperkaya unsur hara bagi tanaman, namun juga berperan dalam memperbaiki struktur tanah, tata udara dan air dalam tanah, mengikat unsur hara dan memberikan makanan bagi jasad renik yang ada dalam tanah, sehingga meningkatkan peran mikrobia dalam menjaga kesuburan tanah. Selain itu, pembuatan kompos leguminosa ini juga relatif mudah. K eunggulan lainnya adalah mudah terurai di dalam tanah sehingga mempercepat penyiapan unsur hara bagi tanaman.
Oleh sebab itu penggunaan kompos leguminosa diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman cabai Kartini, Berdasarkan uraian dapat di identifikasi beberapa permasalahan rendahnya produktivitas cabai di Riau, disebabkan karena petani cabai yang belum menggunakan benih cabai varietas unggul, penggunaan pupuk anorganik Urea, TSP, KCL secara terus menerus yang tidak di imbangi dengan pupuk organik, sehingga di asumsikan penggunaan kompos leguminosa yang memanfaatkan bioaktivator Trichoderma sp.
Tujuan Penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aplikasi beberapa dosis kompos leguminosa yang memanfaatkan bioaktivator Trichoderma sp.
Tanaman Cabai. Tanaman cabai merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan solanaceae yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabai berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia, mereka memanfaatkan tanaman berbuah pedas tersebut sebagai bumbu penyedap masakan Prajnanta, Dari masa ke masa, tanaman cabai mengalami perkembangan.
Perkembangan ini bisa dikatakan sejalan dengan perkembangan penduduk, kemajuan teknologi dan kemampuan berevolusi dan beradaptasi dari tanaman itu sendiri. Perkembangan penduduk antara lain menyebabkan peningkatan permintaan akan cabai.
Kemajuan teknologi yang ditopang oleh kemajuan berevolusi dan beradaptasi, antara lain berhasil memurnikan varietas cabai yang ada Pracaya, Di Indonesia sendiri, penanaman cabai bermacam-macam tergantung daerahnya. Cabai sering disebut dengan berbagai nama lain, misalnya, lombok, cengis, cengek, dan masih banyak lagi sebutan lainnya Prajnanta, Tanaman cabai mempunyai akar tunggang yang terdiri atas akar utama dan akar lateral, akar lateral mengeluarkan serabut, mampu menembus kedalaman tanah sampai 50 cm dan melebar sampai 45 cm Prihmantoro, Tanaman cabai merupakan tanaman perdu dengan batang berkayu, batang akan tumbuh sampai ketinggian cm, kemudian membentuk banyak percabangan, dengan lebar tajuk tanam sampai 90 cm Suseno, Batang tanaman cabai berwarna hijau, hijau tua, atau hijau muda.
Pada batang-batang yang telah tua biasanya batang paling bawah , akan muncul warna coklat seperti kayu, ini merupakan kayu semu, yang diperoleh dari pengerasan jaringan parenkim Prajnanta, Daun tanaman cabai bervariasi menurut spesies dan varietasnya.
Ada daun yang berbentuk oval dan ada juga yang berbentuk lonjong. Warna permukaan daun bagian atas biasanya hijau muda, hijau, hijau tua, bahkan hijau kebiruan Prihmantoro, Permukaan daun pada bagian bawah umumnya berwarna hijau muda, hijau pucat atau hijau.
Permukaan daun cabai ada yang halus dan ada pula yang berkerut-kerut. Ukuran panjang daun cabai antara cm, dengan lebar antara cm berbentuk lonjong Pracaya, Bunga tanaman cabai juga bervariasi, namun memiliki bentuk yang sama, yaitu berbentuk bintang.
Ini menunjukkan tanaman cabai termasuk dalam sub kelas Asteridae berbunga bintang. Bunga biasanya tumbuh pada ketiak daun, dalam keadaan tunggal atau bergerombol dalam tandan. Dalam satu tandan biasanya terdapat bunga saja. Mahkota bunga tanaman cabai warnanya bermacam-macam, ada yang putih, putih kehijauan dan ungu. Diameter bunga antara mm Panah Merah, Bunga tanaman cabai merupakan bunga sempurna, artinya dalam satu tanaman terdapat bunga jantan dan bunga betina.
Pemasakan bunga jantan dan bunga betina dalam waktu yang sama atau hampir sama , sehingga tanaman dapat melakukan penyerbukan sendiri. Namun untuk mendapatkan hasil buah yang lebih baik, penyerbukan silang lebih diutamakan. Karena itu, tanaman cabai yang ditanam dalam jumlah yang banyak, hasilnya lebih baik dibandingkan tanaman cabai yang ditanam sendirian Prajnanta, Buah cabai merupakan bagian tanaman cabai yang paling banyak dikenal dan memiliki banyak variasi.
Syarat Tumbuh. Cabai dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian m dpl. Tetapi bila udara sangat dingin sampai embun membeku frost mungkin tanaman akan mati Prihmantoro, Penanaman cabai pada waktu musim kemarau dapat tumbuh dengan baik, asal mendapat penyiraman yang cukup, temperatur yang baik untuk cabai adalah sekitar 20 0 0 C. Bila temperatur sampai 35 0 C maka pertumbuhan kurang baik, sebaliknya bila temperatur di bawah 10 0 C, pertumbuhan kurang baik bahkan dapat mematikan Suseno, Bila curah hujan berlebihan dapat menimbulkan penyakit, terbentuknya buah kurang dan banyak buah yang rontok Prihmantoro, Tanah yang tergenang air walaupun dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat menyebabkan rontoknya buah.
Kekurangan hujan dan tidak ada pengairan juga dapat membuat tanaman cabai menjadi kerdil. Kelembaban yang rendah dan temperatur yang tinggi menyebabkan penguapan tinggi, sehingga tanaman akan kekurangan air. Akibatnya kuncup bunga dan buah yang masih kecil banyak yang rontok Suseno, Tanah yang asam kurang baik untuk pertumbuhan cabai, maka perlu ditaburi kapur dan pupuk organik, tanah yang baik bila mempunyai pH sekitar 6,5 Wirakusumah, Trichoderma sp.
Jamur Trichoderma sp. Benang-benang hifa dari jamur patogenik akan terpotong-potong karna terlilit oleh hifa Trichoderma sp. Novizan Menurut Rifai hifa Trichoderma sp. Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditi dari produsen kepada konsumen akhir serta mempunyai hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya. Tugas lembaga pemasaran adalah menjalankan fungsi-fungsi pemasaran serta memenuhi keinginan konsumen semaksimal mungkin Sudiyono, Suatu survei deskriptif berupaya menjelaskan atau mencatat kondisi atau sikap untuk menjelaskan apa yang ada saat ini.
Sedangkan survei analitis berupaya menggambarkan dan menjelaskan mengapa suatu situasi ada. Metode Penentuan Lokasi Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada kelompok tani di Kelurahan Blumbang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, penentuan daerah ini dilaksanakan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut mudah dijangkau oleh peneliti dan merupakan salah satu sentra produksi wortel kedua setelah Kelurahan Gondosuli di Kecamatan Tawangmangu.
Metode Penentuan Sampel Metode Pengambilan Responden Singarimbun dan Efendi , menyatakan jumlah sampel yang akan dianalisis harus mengikuti distribusi normal, dimana sampel yang tergolong mengikuti distribusi normal adalah sampel yang jumlahnya lebih dari atau sama dengan Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka jumlah unit sampel yang akan diamati dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 unit petani. Metode pengambilan Lembaga Pemasaran Penentuan sampel lembaga pemasaran di Kelurahan Blumbang dengan menggunakan metode snow ball sampling yaitu penelusuran saluran pemasaran wortel yang ada di Kelurahan Blumbang mulai dari produsen sampai konsumen akhir berdasarkan informasi yang diberikan oleh produsen, dengan jumlah 3 saluran pemasaran yang memiliki berbagai lembaga pemasaran.
Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara 2. Observasi 3. Pencatatan Metode Analisis Data Untuk mengetahui pola saluran pemasaran wortel di Kelurahan Blumbang dengan menggunakan metode deskriptif. Sedangkan untuk mengetahui biaya pemasaran dan marjin pemasaran di tingkat lembaga dalam saluran pemasaran digunakan alat analisis biaya dan marjin pemasaran cost marjin analysis yaitu dengan menghitung besarnya biaya, keuntungan dan marjin pemasaran pada tiap lembaga perantara pada berbagai saluran pemasaran.
Penyiraman Tanaman cabai membutuhkan pengairan yang cukup terutama pada saat fase pertumbuhan vegetatif dan pembesaran buah, oleh sebab itu dilakukan penyiraman secara rutin pada pagi dan sore hari dengan dosis penyiraman yang sama per polybag nya. Penyulaman Penyulaman dilakukan pada tanaman cabai apabila ada bibit yang mengalami pertumbuhan abnormal, layu dan terserang hama atau penyakit. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengganti tanaman tersebut dengan tanaman yang berumur sama serta memiliki perlakuan yang sama yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Waktu penyulaman adalah minggu pertama setelah pindah tanam dan dilakukan pada sore hari agar bibit tidak mengalami stres akibat suhu yang tinggi. Penyiangan Pelaksanaan penyiangan disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan gulma yang ada disekitar medium dalam Polybag.
Penyiangan dilakukan dengan cara manual dengan mencabut gulma yang tumbuh di dalam polybag, dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak perakaran tanaman cabai. Perempelan Perempelan merupakan kegiatan pemeliharaan dengan membuang beberapa bagian tanaman muda.
Apabila tidak dilakukan perempelan, tanaman akan mempunyai bentuk yang kurang baik dan mengurangi kemampuan produksi tanaman. Perempelan dilakukan terhadap tunas samping yang muncul sebelum pembungaan agar tanaman tumbuh besar terlebih dahulu. Perempelan dilakukan pada daun-daun tua, bunga pertama dan seluruh tunas yang keluar dari ketiak daun di bawah percabangan pertama.
Perempelan dilakukan pada pagi hari karena tunas tersebut masih mudah dipotong. Pemasangan turus Pemasangan turus dilakukan setelah tanaman cabai berumur 30 hari setelah tanam, dengan jarak kira-kira 10 cm dari batang tanaman.
Tanaman cabai memerlukan turus supaya tidak rebah karena tiupan angin. Pengendalian Hama Pengendalian hama dilakukan pada pagi hari dengan cara penyemprotan Insektisida nabati berbahan dasar daun tanaman nimba, dilakukan antara pukul — Panen Panen dilakukan pada pagi hari terhadap buah cabai yang telah memenuhi kriteria panen.
Adapun kriteria panen meliputi warna cabai sudah merah merata dengan bentuk buah padat atau tidak lunak. Pemanenan dilakukan dengan cara mendorong tangkai buah keatas atau kearah berlawanan dari tangkai buah.
Pemanenan dilakukan 3 hari sekali sampai 6 kali panen. Umur berbunga HSS Umur berbunga diamati dengan cara menghitung jumlah hari yang di butuhkan tanaman untuk berbunga, mulai dari persemaian hingga muncul nya bunga pertama.
Umur panen HSS Pengamatan umur panen dilakukan dengan menghitung jumlah hari dari persemaian hingga mencapai panen pertama. Tinggi tanaman cm Pengamatan tinggi tanaman dilakukan dengan mengukur dari pangkal batang sampai titik tumbuh tertinggi tanaman.
Pengamatan tinggi tanaman dilakukan setelah panen kedua. Tinggi dikotomus cm Dikotomus adalah percabangan pertama yang muncul dari batang utama.
Pengamatan tinggi dikotomus diukur dari pangkal batang sampai cabang dikotomus. Pengamatan tinggi dikotomus dilakukan satu kali setelah panen kedua. Diameter batang mm Pengamatan diameter batang dilakukan dengan menggunakan jangka sorong. Diameter batang diukur pada batang utama 5 cm diatas permukaan tanah.
Pengamatan diameter batang dilakukan setelah panen kedua. Lebar tajuk cm Pengamatan lebar tajuk dilakukan dengan cara mengukur dari satu titik ke titik yang lain pada bagian tajuk terlebar dengan menggunakan meteran. Pengamatan lebar tajuk dilakukan setelah panen kedua. Bobot per buah g Pengamatan bobot per buah dilakukan dengan cara menimbang bobot semua buah dan dibagi dengan jumlah buah dari tanaman sampel mulai dari panen pertama sampai panen terakhir.
Panjang buah cm Pengamatan panjang buah dilakukan dengan cara mengukur dari pangkal buah sampai pada ujung buah pada 10 buah dari tanaman sampel yang diambil secara acak dari panen pertama sampai panen terakhir lalu dihitung rata-ratanya. Pengamatan panjang buah dilakukan setelah panen kedua. Diameter buah mm Pengamatan diameter buah dilakukan dengan menggunakan jangka sorong, dimana diameter buah diukur pada 10 buah dari tanaman sampel yang diambil secara acak dari panen pertama sampai panen terakhir lalu dihitung rata-ratanya.
Pengamatan diameter buah dilakukan setelah panen kedua. Bobot buah per tanaman g Pengamatan bobot buah pertanaman dilakukan dengan menimbang buah dari panen pertama hingga panen terakhir. Nilai bobot buah per tanaman didapatkan dengan menjumlahkan bobot buah tiap panen dibagi dengan jumlah tanaman sampel. Ilmu Penyakit Tumbuhan Terjemahan. Gadjah Mada Universitas Press.
Badan Pusat Statistik. Data Produksi Cabai Nasional. Jakarta Damayanti, Manfaat dan Analisis Hara Pupuk Organik. Purwakarta Jakarta. Dinas Tanaman Pangan Provinsi Riau. Hardar, Y. Harman and A. Descriptors for Capsicum Capsicum spp. International Plant Genetic Resources Institute Krishnawati, D. Leguminosa Untuk Kesuburan Tanaman. Agromedia Pustaka. Kartini, N. L Fakultas pertanian. Universitas Brawijaya.
Setelah memahami fungsi dan struktur proposal usaha, tentunya Anda akan siap untuk membuat sebuah proposal usaha. Kemungkinan Anda akan membutuhkan contoh proposal usaha lengkap untuk dijadikan panduan yang rinci. Dalam membuat proposal usaha sebaiknya dibuat selengkap mungkin, agar pembaca proposal semakin yakin dengan bisnis Anda. Hal yang sangat diperhatikan oleh mitra kerja atau pihak sponsor adalah estimasi biaya dan analisis SWOT. Untuk lebih detailnya berikut ada beberapa contoh proposal usaha pdf dan proposal untuk diajukan ke investor yang bisa Anda download dan jadikan panduan.
Usaha makanan merupakan bisnis yang paling banyak dilakukan oleh manusia. Hal ini dikarenakan ada banyak sekali jenis makanan dan terus mengalami peningkatan menjadi lebih kreatif. Berbagai contoh proposal usaha makanan pun telah dibuat, seperti contoh proposal usaha makanan ringan, usaha makanan tradisional, dan lain sebagainya.
Roti dan kue merupakan makanan yang sehat dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Bahkan sebagian orang menggunakan roti sebagai makanan utama atau pengganti nasi. Kue juga dapat digunakan sebagai camilan atau perayaan tertentu. Banyaknya masyarakat yang membutuhkan kue dan produk menjadi latar belakang dibuatnya bisnis ini. Bisnis ini menghasilkan produk berupa roti yang mempunyai cita rasa dan penampilan yang berbeda dengan roti lainnya atau unik. Bisnis memiliki peluang yang besar karena masyarakat cenderung memiliki sifat yang konsumtif, meskipun produk mudah ditiru.
Target pasar pada bisnis bakery ini adalah seluruh masyarakat dari berbagai kalangan. Hal ini dikarenakan roti dapat dikonsumsi oleh siapa saja. Promosi dapat dilakukan secara langsung yakni menjual roti tanpa perantara distributor, misalnya membuat toko. Selain itu, metode pemasaran yang dapat dilakukan ialah menggunakan media sosial, influencer, dan program afiliasi.
0コメント